Analisis Kinerja Sistem - Sistem Informasi Akuntansi Pada Perusahaan Manufaktur
Anggota
Kelompok :
Ade Firdiyantoro ( 19110458 )
Ade Firdiyantoro ( 19110458 )
Ambrosius
Nurhadi Prasetyo ( 10110601 )
Andreas
Utomo ( 10110741 )
Oloan
JM Clean Hard. S (
15110280 )
Ricky
Hasiholan ( 15110893
)
SISTEM
INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
I. Latar Belakang
Perkembangan
usaha dunia otomotif saat ini berkembang dengan pesat. Malah bisa dibilang
sangat maju. Penjualan mobil, motor, dan kendaraan lain di kota-kota besar
sangat banyak pembelinya. Seperti di Jakarta, jumlah kendaraan dan luas jalan
sangat tidak berimbang. Itu berarti mengakibatkan kemacetan yang luar biasa.
Dalam kemacetan, biasanya tidak banyak yang bisa dilakukan oleh pengendara
selain duduk di dalam kendaraannya, atau duduk di atas motornya. Untuk itu
dibutuhkan tempat duduk atau jok yang nyaman bagi pengendara.
Jok
yang nyaman barangkali menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi pengemudi dan
penumpang kendaraan bermotor, termasuk kendaraan besar seperti bus dan truk.
Apalagi saat berkendara pada perjalanan jauh. Juga bisa meningkatkan kenyamanan
saat terjebak dalam kemacetan. Dengan teknologi yang semakin canggih di dalam
segala bidang, bukan tidak mungkin jok mobil atau motor menjadi sebuah
kebutuhan yang sangat penting bagi pemilik kendaraan bermotor. Tujuannya tidak
lain dan tidak bukan adalah untuk meningkatkan kenyamanan saat berkendara. Bisa
juga ditambahkan dengan alat pemijat agar tidak kelelahan dalam melakukan
perjalanan.
Pada
tulisan ini akan membahas sebuah perusahaan jok mobil di Jakarta. Sebagai
sebuah perusahaan pembuatan jok mobil, PT Karya Bahana Berlian sudah berdiri
sejak bulan Februari 1991. Perusahaan ini memproduksi beberapa produk otomotif
seat seperti seat assembly, seat cover, PU foam, dan leather trim cover.
Perusahaan ini sangat berkomitmen meningkatkan kualitas dan berusaha yang tidak
berhenti untuk merespon permintaan pelanggan. Visi perusahaan ini adalah untuk
menjadi satu-satunya perusahaan tempat duduk otomotif dan manufaktur interior
di Indonesia. Untuk mewujudkan visinya, perusahaan ini memiliki misi
melanjutkan kemajuan dari proses produksi untuk mencapai kualitas maksimum
dalam produknya dengan harga yang bersaing.
II. Dasar Teori
Tempat
duduk atau jok yang nyaman bagi pengendara memang menjadi sangat penting.
Karena kami juga memiliki sepeda motor, untuk perjalanan jauh badan rasanya
menjadi lelah dan pegal. Duduk juga tidak nyaman dan membuat pinggul terasa
panas. Hal tersebut bisa menimbulkan penyakit akibat terlalu lama duduk atau
posisi duduk yang tidak nyaman. Jangan sampai memiliki kendaraan bermotor yang
gunanya adalah untuk alat transportasi, justru malah menjadi sumber penyakit
bagi yang memakai atau pemiliknya.
III. Studi Kasus
PT
Karya Bahana Berlian berdiri tahun 1991. Mereka berkomitmen menjadi perusahaan
desain dan manufaktur tempat duduk mobil satu-satunya di Indonesia. Dengan
jumlah pegawai 329 orang dan dipimpin Presiden Direktur. Perusahaan ini
memproduksi beberapa produk otomotif seat seperti seat assembly, seat cover, PU
foam (cold cure), dan leather trim cover. Saat ini PT Karya Bahana Berlian
telah memiliki tiga jaringan perusahaan yaitu PT Krama Yudha Tiga Berlian
Motors, PT Honda Prospect Motors, dan PT KIA Indonesia Motors.
Arus
Transaksi Perusahaan
Pelanggan
memesan (order) barang melalui sistem apliksai order penjualan. Order dapat
dibuat oleh pelanggan itu sendiri atau melalui tenaga penjual. Order dapat
tertulis maupun melalui telepon. Sistem order penjualan mengubah order ke dalam
data yang penting untuk mendukung pemrosesan lanjutan terhadap order oleh
sistem aplikasi yang lainnya. Aplikasi order penjualan seringkali mengirimkan
formulir pemberitahuan kepada pelanggan untuk memberitahukan bahwa order telah
diterima dan sedang diproses. Aplikasi order penjualan mengirimkan memo
penagihan ke sistem aplikasi penagihan. Memo ini menyajikan data yang
diperlukan untuk menyiapkan faktur pelanggan untuk barang yang telah dipesan.
Sistem aplikasi penagihan mengirimkan faktur (tagihan) kepada pelanggan untuk
pembayaran. Kemudian bagian penagihan mengirimkan nota faktur kepada sistem
aplikasi piutang dagang. Bagian piutang dagang bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan database pelanggan dan harus memperbaruinya untuk
merefleksikan adanya transaksi ini. Secara periodik sistem aplikasi piutang
dagang mengirimkan laporan kepada pelanggan yang merincikan total jumlah hutang
setiap pelanggan kepada perusahaan. Sistem aplikasi order penjualan mengirimkan
order pengiriman ke gudang. Dokumen ini merincikan pengiriman pemesanan yang dilakukan
pelanggan, termasuk waktu dan kemana barang harus dikirimkan. Order pelanggan
mensyaratkan bahwa order produksi harus dikirimkan ke bagian produksi jika
barang yang di order adalah biasa, tidak terdapat dalam persediaan, atau jika
barang yang dipesan tidak terdapat dalam persediaan.
Setelah
barang dikirimkan kepada pelanggan, bagian pengiriman memberikan rangkapan
order pengiriman kepada sistem penagihan untuk mendokumentasikan pengiriman dan
untuk memungkinkan dilakukan proses penagihan. Barang-barang yang dikirim
kepada pelanggan dikirimkan dari gudang ke fungsi pengiriman. Barang jadi
dikirimkan dari sistem produksi ke gudang untuk penyimpanan, kemudian barang
diserahkan atau dikirimkan kepada pelanggan.
Aplikasi
penjadwalan produksi mengirim jadwal produksi ke sistem produksi. Jadwal ini
mengesahkan dan mengendalikan sisem produksi. Laporan posisi produksi
dikirimkan ke sistem penjadwalan produksi sehingga jadwal produksi dapat
ditelaah dan direvisi. Sistem produksi mengirimkan permohonan pembelian kepada
aplikasi pembelian. Bahan mentah harus di-order intuk diproduksi. Sistem
aplikasi pembelian bertanggungjawab untuk membuat order kepada pemasok/penjual.
Bagian produksi mengirimkan laporan tenaga kerja ke sistem penggajian untuk
pembayaran upah dan akumulasi biaya produksi. Bagian pembelian mengirimkan nota
penerimaan kepada aplikasi penerimaan. Dokumen ini meng-otorisasi fungsi
penerimaan untuk menyetujui penerimaan dari pemasok. Pembelian mengirim order
pembelian kepada pemasok untuk memesan barang. Nota pembelian dikirimkan ke
sistem aplikasi hutang dagang untuk memulai proses pembayaran.
Barang
dagangan diterima dari pemasok. Lalu pemasok mengirimkan faktur kepada
perusahaan untuk pembayaran. Faktur ini harus disetujui oleh sistem aplikasi
hutang dagang. Bagian penerimaan memberitahukan bagian hutang dagang bahwa
barang yang dipesan telah diterima. Bagian hutang dagang meng-otorisasi
pembayaran kepada pemasok. Nota pembayaran dikirimkan ke sistem aplikasi untuk
diproses.
Karyawan-karyawan
menerima pembayaran cek dan dokumen lainnya dari sistem penggajian. Nota
pembayaran karyawan dikirim ke sistem aplikasi akuntansi untuk diproses.
Para
pelanggan mengirimkan penbayaran melalui rekening mereka kepada perusahaan.
Bukti penerimaan kas diproses oleh sistem aplikasi akuntansi. Barang yang
dibeli dikirimkan dari bagian penerimaan ke gudang untuk disimpan.
Gambar 1. Struktur organisasi
Gambar 2. Alur Proses Produksi
Gambar 3. Proses Produksi
Analisis Kinerja Sistem
Universitas Gunadarma
Jakarta
2013
0 komentar: