Selasa, 29 Oktober 2013

Pacaran Beda Agama??? | versi Kristen



Benernya kalo bicara soal boleh atau tidak boleh, jawabannya as clear as the sky. Ngga boleh. 
Why Because the bible said so.

“Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?” 2 Kor 6 : 14

DONE.  But now, I want to go a little deeper.

Kenapa pertanyaan ini bisa muncul? Kalau sebenernya jawabannya udeh jelas banget, kenapa tetep ada org2 yg menanyakan hal ini?



Salah satu alasan yang sering gue denger adalah,

“Co ini bae sekali ka. Jauhhh lebih bae daripada temen2ku yang Kristen. Bertanggung jawab, kerjanya bener, sopan. Aku pernah beberapa kali deket sama co-co yang Kristen tapi mereka tuh ngga sebae co ini.”

Memang, itu fakta. Ngga jaminan co Kristen itu lebih baik daripada co yang bukan Kristen. Kadang justru org-org non Kristen itu lebih baik, lebih sabar, lebih pengertian, lebih romantic, lebih bertanggung jawab, lebih sayang anak-anak, lebih dewasa, ngatur uang lebih pinter, dan segala lebih-lebih yang laennya.

“Trus kalo gitu, ngga papa donk ka?!”

Guys, a good man is not enough build a good marriage. A good man IS NOT ENOUGH. Beneran guys, is not enough … Marriage life is wonderful but also very tough. That’s a why only a good man is not enough.

I’ll tell you why it’s not enough …

Di dalam buku Fit To Be Tied, Bill Hybels, ada 3 alasan kenapa Tuhan memberi perintah untuk HANYA menikah dengan orang-orang seiman.
1. Common Treasures
kalo kita sudah bener-bener lahir baru dan punya hubungan pribadi dengan Tuhan Yesus, you’ll know that God is our most precious treasures. Tuhan itu harta kita yang paling berharga. Kalau kamu pernah ngerasain, hatimu dijamah, disentuh sama Tuhan, kamu pasti tau bahwa Yesus itu bener-bener yang paling utama dan paling berharga.

Nah, ketika kita menikah, kita tentu berharap kita bisa membagi kehidupan kita dengan orang yang sangat kita sayang. Kita bermimpi bisa share our dreams, share our laugh, share our hobbies, pokoknya share everything. En kalo Yesus bener-bener yang utama dalam hati kita, tentunya kita pengen juga share itu ke pasangan kita! Tapi apa jadinya kalo pasangan kita ngga merasa bahwa Tuhan itu yang utama?


2. Common Blueprints
Masalahnya, seringkali, standart kita dan pasangan kita berbeda, karena keluarga kita berbeda. Nilai-nilai yang dianut berbeda.

Nah, ketika kita dan pasangan kita sama-sama orang percaya kepada Yesus, kita tau bahwa standart yang harusnya menjadi standart kita adalah Alkitab. En ketika kita menemui masalah dalam pernikahan, kita tau kemana harus mencari jawaban. Di dalam Alkitab! Tapi apa jadinya, kalo kita dan pasangan kita punya standart yang berbeda? En ngga punya blueprint yang sama?? Kemana kita harus mencari jawaban? Pusink toh.

En begitu juga dengan mendidik anak. Kita perlu blueprint, anak-anak ini mau dididik seperti apa. Kita mau mereka jadi anak yang seperti apa. Alkitab jelas kasih blueprint buat mendidik anak. Tapi apa jadinya kalo kita pengen menuruti perintah Alkitab tapi pasangan kita tidak??

Apa jadinya kalo kita punya kerinduan anak-anak dididik cinta Tuhan, melayani di Gereja, tapi pas kita mo ngajarin dia berdoa makan aja, ayahnya bilang, “Ngapain doa-doa? Emank Tuhan yang kasih kamu beras? Kan Papa yang kerja keras!” That will be awful!

3. Common Strength
Menurut gue ini salah satu alasan utama, kenapa just a good man is not enough. suka ngga suka, ngaku ngga ngaku, sadar ngga sadar, kita itu hidup di dunia yang kejam di dunia yang penuh dosa, di dunia yang ngga adil.
Sebagai anak Tuhan, kita tidak kebal terhadap penderitaan. Tuhan Yesus ngga pernah menjamin, kita ngga akan ngalamin penderitaan, kesulitan. All of this can happen.

Gue inget bulan kemaren, gue cerita ama pasangan gue, tentang seorang temen yang anaknya terkena autis. En gimana perjuangan mereka suami istri mendampingi anaknya sampai anaknya bisa mengalami kemajuan yang luar biasa. Bener-bener praise God. Kalian tau apa yang dikatakan pasangan gue?

“Well, you know, this also can happen to us … tapi jangan kuatir. Kalo itu terjadi, we’ll face it together.”
En gue senyum trus bilang, “Yup, we’ll face it together with God.” :



Tidakkah itu melegakan guys? Tau bahwa anything can happen, but we don’t need to worry, coz we have powerful God! And we have each other … Apapun yang terjadi, kita sama-sama tau, kita bisa datang ke tahta Kasih Karunia Bapa dan memohon kekuatan dari Bapa. Sebagai manusia, kita bisa ambruk, bisa ngga kuat, tapi Bapa kita yang berjanji akan menguatkan kita.

http://show2.me/z8mkZ0ZlZ0

0 komentar: