Tugas 1 - Teori Organisasi Umum 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
PT. Indonesia Asahan Aluminium (PT. INALUM) merupakan sebuah perusahaan
patungan antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd
(NAA) dengan perbandingan saham 41,12% untuk pemerintah Indonesia dan 58,88%
untuk NAA. NAA sendiri terdiri dari 12 perusahaan penanam modal Jepang. PT.
INALUM merupakan pelopor dan perusahan pertama di Indonesia yang bergerak
dalam bidang Industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.
PT. INALUM memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yng terdiri
dari stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yng terkenal dengan nama
Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Propinsi Sumatera
Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan aur Sungai Asahan
yang mengalirkan air danau Toba ke Selat Malaka. Tenaga listrik yang dihasilakan
sangat bergantung pada kondisi permukaan air danau Toba. Listrik yang dihasilkan
digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjanjung.
Pabrik peleburan aluminium dan fasilitas pendukungnya di bangun diatas
area 200 ha di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, kira-kira
110 km dari kota Medan, Ibukota Propinsi Sumatera Utara. Pabrik peleburan
aluminium ini terdiri dari 3 pabrik utama, yaitu Pabrik Karbon, Pabrik Reduksi dan
Pabrik Penuangan, serta fasilitas penunjang seperti 3 buah dermaga.Pada tanggal 14
Oktober 1982, kapal Ocean Prima memuat 4.800 ton aluminium batangan (ingot)
meninggalkan Kuala Tanjung untuk diekspor ke Jepang seabai produk pertama PT.
INALUM dan membuat Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor aluminium di
Dunia.
PT. INALUM tidak hanya memproduksi Aluminium, tetapi juga
memproduksi blok-blok Anoda Karbon yang berfungsi sebagai elektroda di Pabrik
Reduksi. Blok anoda ini diproduksi di Pabrik karbon yang bakan bakunya yaitu
Kokas, CTP (Coal Tar Pitch) sebagi perekat / pengikat (Binder), Puntung anoda (butt)
dan Green Scrap.
Kokas merupakan bahan pengisi (filler) anoda yang berasal dari sisa-sisa
destilasi minyak bumi.Green Scrap merupakan pasta yang rusak pada proses
pembuatan anoda mentah atau blok – blok anoda mentah yang tidak sesuai
spesifikasi.Puntung anoda (butt) adalah anoda sisa setelah digunakan di pot reduksi.
CTP (Coal Tar Pitch) merupakan bahan perekat/ pengikat anoda yang berasal dari
sisa-sisa destilasi batubara.
Pabrik karbon sebagai tempat pembuatan anoda terdiri dari tiga pabrik, yaitu :
1. Pabrik Anoda Mentah (Green Plant)
2. Pabrik Pemanggangan (Baking Plant)
3. Pabrik Penangkaian (Rodding Plant)
Di pabrik anoda mentah, bahan baku pembuatan anoda yakni kokas, butt,
green skrap da pitch cair dicampurkan dan diaduk secara merata untuk menghasilkan
pasta yang siap untuk dicetak menjadi blol-blok anoda mentah.Prosen pencampuran
dan pengadukan ini disebut dengan proses pengadonan pasta yang dilakukakan pada
mesin pengadonan atau Ko-Kneader (KN 201 dan KN 202) yang bekerja secara
kontinu untuk menghasilkan pasta anoda dengan kualiatas yang stabil. Pitc cair yang
digunakan berasal dari CTP (Coal Tar Pitch) yang dicairkan dengan gabungan antara
CTP yang α-resinnya tinggi dengan CTP yang α-resinnya rendah.Sehingga penulis
tertarik untuk mengambil judul:
“PENGARUH α – RESIN DALAM CTP (COAL TAR PITCH) TERHADAP
MUTU ANODA DI PT. INALUM”.
I.2. Identifikasi Masalah
PT. INALUM merupakan satu-satunya perusahaan yang memproduksi aluminium di
Indonesia bahkan di Asia Tenggara.Selain memproduksi aluminium perusahaan ini
juga memproduksi anaoda untuk keperluan proses peleburan aluminium.Dengan
demikian perlu dipelajari, apakah anoda yang dihasilkan telah sesuai dengan
spesifikasi.
I.3. Tujuan
a) Untuk mengetahui rasio pengunaan CTP antara yang α-resinnya tinggi
dengan α-resinnya rendah.
b) Untuk mengetahui pengaruh α-resin terhadap mutu anoda yang dihasilkan.
I.4. Manfaat
Dengan mencampur CTP (Coal Tar Pitch) yang α-resinnya tinggi dengan yang
α-resinnya rendah yang sesuai pada proses pengadonan pasta maka diharapkan
kualitas anoda (Apperent Density) yang akan diperoleh sesuai dengan standart mutu
yang didinginkan.
0 komentar: