Pencemaran Udara
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seiring dengan
semakin meningkatnya populasi manusia dan bertambah banyaknya
kebutuhan manusia, mengakibatkan
semakin besar pula terjadinya masalah-masalah
pencemaran lingkungan. Pada
dasarnya, secara alamiah, alam mampu mendaur ulang
berbagai jenis limbah yang
dihasilkan oleh makhluk hidup, namun bila konsentrasi limbah
yang dihasilkan sudah tak
sebanding lagi dengan laju proses daur ulang maka akan terjadi
pencemaran.
Pencemaran
lingkungan yang paling mempengaruhi keadaan iklim dunia adalah
pencemaran udara. Pencemaran
udara ini menimbulkan berbagai dampak negatif bagi
kehidupan di muka bumi. Semakin
menipisnya lapisan ozon adalah salah satu dampak yang
harus diwaspadai karena ini
berarti menyangkut lestarinya keanekaragaman hayati,
kelangsungan makhluk hidup di
bumi dan keberadaan bumi itu sendiri.
Contoh :
Asap mobil Bus
1.2 Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan
penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dalam mata kuliah Rekayasa
Lingkungan. Selain itu juga penulis bertujuan untuk
mengetahui lebih jauh tentang
Pencemaran Udara serta untuk menambah wawasan kita
sebagai Mahasiswa.
1.3 Pembatasan
Masalah
Dalam melakukan
tugas makalah ini, saya sudah melaksanakannya semaksimal mungkin
akan tetapi karena adanya
keterbatasan kemampuan, waktu, tenaga dan pikiran maka kami
membatasi masalah tentang medan
gaya listrik.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pengertian
PENCEMARAN
LINGKUNGAN atau
polusi adalah proses masuknya polutan ke
dalam suatu lingkungan sehingga
dapat menurunkan kualitas lingkungan tersebut.
Menurut Undang-undang Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982,
pencemaran lingkungan atau polusi
adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat energi, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia
atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya.
Yang dikatakan sebagai polutan
adalah suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi
ambang batas serta berada pada
waktu dan tempat yang tidak tepat, sehingga merupakan
bahan pencemar lingkungan,
misalnya: bahan kimia, debu, panas dan suara. Polutan tersebut
dapat menyebabkan lingkungan
menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan
akhirnya malah merugikan manusia
dan makhluk hidup lainnya.
Berdasarkan
lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya), pencemaran
lingkungan dapat dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu:
1. Pencemaran air
2. Pencemaran tanah
3. Pencemaran udara
Gambar/Foto.
Perumamahan kumuh di pinggir sungai.
PENCEMARAN UDARA
adalah
peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan
(unsur-unsur berbahaya) ke dalam
lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan
menurunnya kualitas udara
(lingkungan).
Pencemaran dapat terjadi
dimana-mana. Bila pencemaran tersebut terjadi di dalam
rumah, di ruang-ruang sekolah
ataupun di ruang-ruang perkantoran maka disebut sebagai
pencemaran dalam ruang (indoor
pollution). Sedangkan bila pencemarannya terjadi di
lingkungan rumah, perkotaan,
bahkan regional maka disebut sebagai pencemaran di luar
ruang (outdoor pollution).
Umumnya, polutan
yang mencemari udara berupa gas dan asap. Gas dan asap tersebut
berasal dari hasil proses
pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, yang dihasilkan oleh
mesin-mesin pabrik, pembangkit
listrik dan kendaraan bermotor. Selain itu, gas dan asap
tersebut merupakan hasil oksidasi
dari berbagai unsur penyusun bahan bakar, yaitu: CO2
(karbondioksida), CO
(karbonmonoksida), SOx (belerang oksida) dan NOx (nitrogen
oksida).
2.2 Faktor
Penyebab Pencemaran Udara
Pencemaran udara disebabkan oleh
beberapa faktor, antara lain:
1. Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam
Contoh : - abu yang dikeluarkan
akibat letusan gunung berapi
- gas-gas vulkanik
- debu yang beterbangan di udara
akibat tiupan angin
- bau yang tidak enak akibat
proses pembusukan sampah organik
2. Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil
aktivitas manusia
Contoh : - hasil pembakaran
bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
- bahan-bahan buangan dari
kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia
organik dan anorganik
- pemakaian zat-zat kimia yang
disemprotkan ke udara
- pembakaran sampah rumah tangga
- pembakaran hutan
2.3 Zat-zat
Pencemaran Udara
Ada beberapa polutan yang dapat
menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen
dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,
Timbal dan Karbondioksida.
6
1.
Karbon
monoksida (CO)
Gas yang tidak berwarna, tidak
berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran
tidak sempurna bahan bakar fosil,
misalnya gas buangan kendaraan bermotor.
2.
Nitrogen
dioksida (NO2)
Gas yang paling beracun.
Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit
energi listrik dan knalpot
kendaraan bermotor.
3.
Sulfur
dioksida (SO2)
Gas yang berbau tajam, tidak
berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang
mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya
digunakan sebagai bahan bakar
pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
4.
Partikulat
(asap atau jelaga)
Polutan udara yang paling jelas
terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong
pabrik berupa asap hitam tebal.
Macam-macam partikel, yaitu :
a. Aerosol : partikel yang
terhambur dan melayang di udara/td>
b. Fog (kabut) : aerosol yang
berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c. Smoke (asap) : aerosol yang
berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang
berhamburan di udara
d. Dust (debu) : aerosol yang
berupa butiran padat dan melayang-layang di udara
5.
Hidrokarbon
(HC)
Uap bensin yang tidak terbakar.
Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak
sempurna.
6.
Chlorofluorocarbon
(CFC)
Gas yang dapat menyebabkan
menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi.
Dihasilkan dari berbagai alat
rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran,
pelarut, pestisida, alat
penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
7.
Timbal
(Pb)
Logam berat yang digunakan
manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan
bermotor. Hasil pembakaran
tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau
partikulat yang dapat terhirup
oleh manusia.
8.
Karbon
dioksida (CO2)
Gas yang dihasilkan dari
pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan
pabrik serta gas hasil kebakaran
hutan.
2.4 Dampak
Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Alam
Pencemaran udara dapat
menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain:
hujan asam, penipisan lapisan
ozon dan pemanasan global.
2.4.1 Hujan Asam
Istilah hujan asam pertama kali
diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis
tentang polusi industri di
Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH
(derajat keasaman) kurang dari
5,6.
Proses
terbentuknya hujan asam
SO2 dan NOx (NO2
dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil
(kendaraan bermotor) dan
pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit energi listrik) akan
menguap ke udara. Sebagian lainnya
bercampur dengan O2 yang dihirup oleh makhluk hidup
dan sisanya akan langsung
mengendap di tanah sehingga mencemari air dan mineral tanah.
SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang
menguap ke udara akan bercampur dengan embun.
Dengan bantuan cahaya matahari,
senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan
asam yang kemudian turun ke bumi
sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2
dalam bentuk butiran-butiran
padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya gaya
gravitasi bumi, maka peristiwa
ini disebut dengan deposisi asam.
2.4.2 Penipisan
Lapisan Ozon
Ozon (O3) adalah
senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di atmosfer,
ozon terbentuk secara alami dan
terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian 15-60 km di
atas permukaan bumi. Fungsi dari
lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet yang dipancarkan
sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.
Namun, zat kimia buatan manusia
yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting
Substances) atau BPO (Bahan
Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozon
sehingga akhirnya lapisan ozon
menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatan
tersebut dapat membebaskan atom
klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3
menjadi O2. Lapisan ozon yang
berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).
Gambar :
Diperkirakan telah timbul adanya
lubang ozon di Benua Artik dan Antartika. Oleh
karena itulah, PBB menetapkan
tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia dengan tujuan
agar lapisan ozon terjaga dan
tidak mengalami kerusakan yang parah.
2.4.3 Pemanasan
Global
Kadar CO2 yang
tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari bumi
ke atmosfer sehingga permukaan
bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini disebut dengan
efek rumah kaca (green house
effect). Efek rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya
kenaikan suhu udara di bumi
(pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu
rata-rata di seluruh dunia dan
menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.
Proses
terjadinya efek rumah kaca
Permukaan bumi
akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan
memantulkan sisanya. Namun,
karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan
radiasi matahari dari bumi ke
atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali dipantulkan ke
bumi. Akibatnya, suhu di seluruh
permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan
global). Peristiwa ini sama
dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di
dalam ruangan rumah kaca menjadi
lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini
dapat terjadi karena radiasi
matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar.
2.5 Dampak
Pencemaran Udara Bagi Manusia
Selain mempengaruhi keadaan
lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa
dampak negatif bagi kehidupan
makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan
manusia.
Gambar :
seseorang yang batuk-batuk
karena daya
tahan tubuhnya menurun
Gambar :
Orang yang sedang demam
(influenza/pilek)
Dampak pencemaran udara bagi
manusia, antara lain:
1.
Karbon monoksida (CO)
Mampu mengikat Hb (hemoglobin)
sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal
tersebut menimbulkan gangguan
kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit
kepala, mual, menurunnya
pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi
dan koordinasi motorik menjadi
lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah
telah mengikat CO), dapat
menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.
2.
Nitrogen dioksida (SO2)
Dapat menyebabkan timbulnya serangan
asma.
3.
Hidrokarbon (HC)
Menyebabkan kerusakan otak, otot
dan jantung.
4.
Chlorofluorocarbon (CFC)
Menyebabkan melanoma (kanker
kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang,
katarak dan melemahnya sistem
daya tahan tubuh.
5.
Timbal (Pb)
Menyebabkan gangguan pada tahap
awal pertumbuhan fisik dan mental serta
mempengaruhi kecerdasan otak.
6.
Ozon (O3)
Menyebabkan iritasi pada hidung,
tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru.
7.
NOx
Menyebabkan iritasi pada
paru-paru, mata dan hidung.
2.6 Dampak
Pencemaran Udara Bagi Hewan
Dampak pencemaran udara bagi
kehidupan hewan, antara lain:
1.
Penipisan lapisan ozon
Menimbulkan kanker mata pada
sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai makanan
pada tingkat konsumen di
ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton.
2.
Hujan asam
Menyebabkan pH air turun di bawah
normal sehingga ekosistem air terganggu.
3.
Pemanasan global
Penurunan hasil panen perikanan.
Selain membawa dampak negatif pada
kehidupan hewan, pencemaran udara juga
mampu merusakkan bangunan dan
candi-candi. Iklim dunia yang berubah polanya
mengakibatkan timbulnya kemarau
panjang, bencana alam dan naiknya permukaan laut.
Kemarau panjang memicu terjadinya
kebakaran hutan dan menurunnya produksi panen,
bencana alam (banjir, gempa,
tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut yang meninggi
akan mengakibatkan tenggelamnya
pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.
2.7 Dampak
Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan
Dampak pencemaran udara terhadap
kehidupan tumbuhan, antara lain:
2.7.1 Hujan Asam
- Merusak kehidupan ekosistem
perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena
memindahkan zat hara di daun dan
menghalangi pengambilan Nitrogen) dan
mengganggu pertumbuhan tanaman.
- Melarutkan kalsium, potasium
dan nutrient lain yang berada dalam tanah sehingga tanah
akan berkurang kesuburannya dan
akibatnya pohon akan mati.
2.7.2 Penipisan
Lapisan Ozon
Merusak tanaman, mengurangi hasil
panen (produksi bahan makanan, seperti beras,
jagung dan kedelai), penurunan
jumlah fitoplankton yang merupakan produsen bagi rantai
makanan di laut.
2.7.3 Pemanasan
global
Penurunan hasil panen pertanian
dan perubahan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati dapat
berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan untuk
bertahan hidup berbeda-beda
sesuai dengan kebutuhannya.
2.7.4 Gas CFC
Mengakibatkan tumbuhan menjadi
kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi genetik
(perubahan sifat organisme).
2.8 Upaya
Penanggulangan Pencemaran Udara
Upaya penanggulangan dilakukan
dengan tindakan pencegahan (preventif) yang
dilakukan sebelum terjadinya
pencemaran dan tindakan kuratif yang dilakukan sesudah
terjadinya pencemaran.
Gambar :
orang sedang membakan sampah
Gambar : orang sedang merokok
2.8.1 Usaha
Preventif (sebelum pencemaran)
1. mengembangkan energi
alternatif dan teknologi yang ramah lingkungan.
2. mensosialisasikan pelajaran
lingkungan hidup (PLH) di sekolah dan masyarakat.
3.mewajibkan dilakukannya AMDAL
(Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) bagi industri
atau usaha yang menghasilkan
limbah.
4. tidak membakar sampah di
pekarangan rumah.
5.tidak menggunakan kulkas yang
memakai CFC (freon) dan membatasi penggunaan AC
dalam kehidupan sehari-hari.
6. tidak merokok di dalam
ruangan.
7. menanam tanaman hias di
pekarangan atau di pot-pot.
8. ikut berpartisipasi dalam
kegiatan penghijauan.
9. ikut memelihara dan tidak
mengganggu taman kota dan pohon pelindung.
10. tidak melakukan penebangan
hutan, pohon dan tumbuhan liar secara sembarangan.
11. mengurangi atau menghentikan
penggunaan zat aerosol dalam penyemprotan ruang.
12. menghentikan penggunaan busa
plastik yang mengandung CFC.
13. mendaur ulang freon dari mobil
yang ber-AC.
14. mengurangi atau menghentikan
semua penggunaan CFC dan CCl4.
2.8.2 Usaha
kuratif (sesudah pencemaran)
Bila telah terjadi dampak dari
pencemaran udara, maka perlu dilakukan beberapa usaha
untuk memperbaiki keadaan
lingkungan, dengan cara:
1. menggalang dana untuk
mengobati dan merawat
korban pencemaran lingkungan.
Gambar :
Masyarakat yang sedang
kerja bakti
menanam pohon
2. kerja bakti rutin di tingkat
RT/RW atau instansiinstansi
untuk membersihkan lingkungan
dari
polutan.
3. melokalisasi tempat pembuangan
sampah akhir
(TPA) sebagai tempat/pabrik daur
ulang.
4. menggunakan penyaring pada
cerobongcerobong
di kilang minyak atau pabrik yang
menghasilkan asap atau jelaga
penyebab
pencemaran udara.
5. mengidentifikasi dan
menganalisa serta menemukan alat atau teknologi tepat guna yang
berwawasan lingkungan setelah
adanya musibah/kejadian akibat pencemaran udara,
misalnya menemukan bahan bakar
dengan kandungan timbal yang rendah (BBG).
Selain usaha preventif dan
kuratif, Pemerintah juga perlu mencanangkan programprogram
yang bertujuan untuk
mengendalikan pencemaran, khususnya pencemaran udara,
yaitu;
1. PROGRAM LANGIT BIRU yang
dicanangkan sejak Agustus 1996. Bertujuan untuk
meningkatkan kembali kualitas
udara yang telah tercemar, misalnya dengan melakukan uji
emisi kendaraan bermotor.
2. Keharusan membuat cerobong
asap bagi industri/ pabrik.
3. Imbauan mengurangi bahan bakar
fosil (minyak, batu bara) dan menggantinya dengan energi
alternatif lainnya.
4. Membatasi beroperasinya mobil
dan mesin pembakar yang sudah tua dan tidak layak pakai.
5. Larangan menggunakan gas CFC.
6. Larangan beredarnya
insektisida berbahaya seperti DDT (dikhloro difenil trikhloro etana).
7. Melarang penggunaan CFC pada
produksi kosmetika.
8. Menetapkan undang-undang dan
hukum tentang pelaksanaan perlindungan lapisan ozon
(secara nasional dan
internasional).
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
- PENCEMARAN
LINGKUNGAN atau
polusi adalah proses masuknya polutan ke dalam
suatu lingkungan sehingga dapat
menurunkan kualitas lingkungan tersebut.
- polutan adalah
suatu zat atau bahan yang kadarnya melebihi ambang batas serta berada
pada waktu dan tempat yang tidak
tepat, sehingga merupakan bahan pencemar
lingkungan, misalnya: bahan
kimia, debu, panas dan suara.
- Berdasarkan
lingkungan yang terkena polutan (tempat terjadinya), pencemaran
lingkungan dapat dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu:
1. Pencemaran air
2. Pencemaran tanah
3. Pencemaran udara
- PENCEMARAN
UDARA adalah
peristiwa masuknya, atau tercampurnya, polutan
(unsur-unsur berbahaya) ke dalam
lapisan udara (atmosfer) yang dapat mengakibatkan
menurunnya kualitas udara
(lingkungan).
- Zat-zat
Pencemaran Udara
Karbon monoksida (CO), Nitrogen
dioksida (NO2), Sulfur dioksida (SO2), Partikulat
(asap atau jelaga),
Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal (Pb), karbon dioksida (CO2)
- Dampak
Pencemaran Udara Terhadap Lingkungan Alam
Pencemaran udara dapat
menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain:
HUJAN ASAM, PENIPISAN LAPISAN
OZON dan PEMANASAN GLOBAL.
- Dampak
Pencemaran Udara Bagi Manusia antara lain:
Karbon monoksida (CO), Nitrogen
dioksida (SO2), Hidrokarbon (HC),
Chlorofluorocarbon (CFC), Timbal
(Pb), Ozon (O3), dan NOx
- Dampak
Pencemaran Udara Bagi Hewan antara lain:
PENIPISAN LAPISAN OZON, HUJAN
ASAM, dan PEMANASAN GLOBAL
Dampak
Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan antara lain:
HUJAN ASAM, PENIPISAN LAPISAN
OZON, PEMANASAN GLOBAL dan GAS
CFC
- Upaya
Penanggulangan Pencemaran Udara
Usaha Preventif (Sebelum
Pencemaran), dan Usaha Kuratif (Sesudah Pencemaran)
3.2 Saran
Kritik dan Saran yang bersifat
membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Bagi para pembaca
yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai Pencemaran Udara,
penulis mengharapkan agar para
pembaca, membaca buku-buku lainnya atau membuka situs
Internet yang berkaitan dengan
judul Pencemaran udara.
DAFTAR PUSTAKA
http://e-dukasi.net/mapok/show_mp.php?kls=2&mp=3=index.html
http://e-dukasi.net/mapok/show_mp.php?kls=2&mp=3=materi2.html
http://e-dukasi.net/mapok/show_mp.php?kls=2&mp=3=
materi3.html
http://e-dukasi.net/mapok/show_mp.php?kls=2&mp=3=materi4.html
0 komentar: